Senin, 20 September 2010

Mu'jizat Membelah Bulan [2]

[Pembenaran atas peristiwa mu'jizat Rasulullah saw "Membelah Bulan dan Menyatukannya".]
Diterjemahkanoleh: Abu Muhammad ibn Shadiq. Artikel ini disadur dari berbagai sumber.

Dalam sebuah talkshow ditelevisi beberapa decade yang lalu, bersama pakar Geologi Muslim, Professor Doktor Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ?
Maka Prof. Dr. ZaghlulAl-Najar menjawabnya sebagai berikut:
Tentang ayat tersebut, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yanghadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salahsatu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an.
Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, “WahaiT uan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi [Telah dekat hari qiamat dan bulanpun telah terbelah] mengandung mukjizat secara ilmiah ? Maka saya menjawabnya:Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkanmukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisamenjagkaunya.
Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada diri Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, sang Rasul terakhir sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar-benarMaha berkuasa atas segala sesuatu.
Maka Prof. Dr.Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. ”Ini adalah kisah nyata”, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, lalu berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri dan berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, seorang ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan??”
Prof. Dr.Zaghlul Al-Najar menjawab: ”Dipersilahkan dengan senang hati.”
Daud Musa Pitkhok pun berkata, “Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuahterjemah makna-makna Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama akubuka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: : Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…
Maka aku pun bergumam: ”Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakahmungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatanmacam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan darimembaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris.
Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakarantariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besardalam rangkamelakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedangmengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan.
Presenter pun berkata, ” Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebihbanyak berguna”. Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanyadan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif padabanyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalamrangka pengembangan kehidupan manusia.”
Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kaki nya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besardibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?”
Mereka pun menjawab, “Tidak, ..!!! Tujuannya ini tidak semata –mata untuk menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.
Maka presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya.
Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulukala, kemudian menyatu kembali.!!!
Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalianbisa yakin akan hal itu?”
Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti daribatuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam(perut) bulan.
Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali”.
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata,“Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahualaihi wassallam pada 1400-an tahun yanglalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yangbegitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaranmuslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah … Maka aku punberguman, “Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca suratAl-Qamar, dan … saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.

Sahabat Maroja, bagaimanakah dengan kita ? Benarkah dan imankah kita akan peristiwa ini.? Allahu a'lam. Semoga tulisan ini makin menambah khasanah keimanan pribadi kita. Amiin.

Sabtu, 18 September 2010

Zikir Adalah "Tombo Ati "



Antara Ibadah dan Obat hati !
Satu lagi bukti kebesaran Illahi tentang hikmah ber zikir kepada Allah atau zikrullah.
Sebuah rahasia  alam telah kembali dimunculkan kepermukaan pemikiran nalar manusia dan khususnya dalam dunia kedokteran/ medis. yang dinyatakan dalam Al Qur'an dengan kalimat ini: 
        
13:28








 "...Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." 
(QS. Ar Ra’d, 13:28).  
 Benarkah zikir kepada Allah SWT adalah bukan sekadar ibadah hablum minallahu. Namun zikir kepada Allah SWT juga merupakan sarana tombo ati (obat hati). ?
The American National Health Research Center [Pusat Penelitian Kesehatan Nasional Amerika] dalam suatu penelitian kesehatan yang memperbandingan antara orang Amerika yang taat dan yang tidak taat beragama telah menunjukkan hasil yang sangat mengejutkan. Penelitian tersebut  oleh David B Larson dan timnya.
Sebagai contoh, dibandingkan mereka yang sedikit atau tidak memiliki keyakinan agama, orang yang taat beragama menderita penyakit jantung 60% lebih sedikit, tingkat bunuh diri 100% lebih rendah, menderita tekanan darah tinggi dengan tingkat yang jauh lebih rendah, dan angka perbandingan ini mencapai 7:1 di antara para perokok. 
Ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain. 
Dalam kajian ilmiah yang dipopulerkan/dipelopori oleh International Journal of Psychiatry in Medicine (IJPM) , yaitu salah satu sumber ilmiah penting di dunia kedokteran, menghasilkan kesimpulan bahwa orang yang mengaku dirinya tidak berkeyakinan agama menjadi lebih sering sakit dan mempunyai masa hidup lebih pendek. 
Menurut hasil penelitian IJPM tersebut, mereka yang tidak beragama berpeluang dua kali lebih besar menderita penyakit usus-lambung daripada mereka yang beragama, dan tingkat kematian mereka akibat penyakit pernapasan 66% lebih tinggi daripada mereka yang beragama. 
Mengejutkan. Para pakar psikologi yang sekuler justru cenderung merujuk angka-angka serupa sebagai "dampak kejiwaan". Ini berarti bahwa keyakinan agama meningkatkan semangat orang, dan hal ini berpengaruh baik pada kesehatan. Penjelasan ini mungkin sungguh beralasan, namun sebuah kesimpulan yang lebih mengejutkan muncul ketika orang-orang tersebut diperiksa. Keimanan kepada Allah jauh lebih kuat daripada pengaruh kejiwaan apa pun. Penelitian yang mencakup banyak segi tentang hubungan antara keyakinan agama dan kesehatan jasmani yang dilakukan oleh Dr. Herbert Benson dari Fakultas Kedokteran Harvard telah menghasilkan kesimpulan yang mencengangkan di bidang ini. Walaupun bukan seorang yang beragama, Dr. Benson telah menyimpulkan bahwa ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain. Benson menyatakan, dia telah menyimpulkan bahwa tidak ada keimanan yang dapat memberikan banyak kedamaian jiwa sebagaimana keimanan kepada Allah. 
Apa yang mendasari adanya hubungan antara keimanan dan jiwa raga manusia ini? Kesimpulan yang dicapai oleh sang peneliti sekuler Benson adalah, dalam kata-katanya sendiri, bahwa jasmani dan ruhani manusia telah dikendalikan untuk percaya kepada Allah. 
Mengapa orang-orang yang beriman kepada Allah, dan kemudian berdoa penuh harap kepada-Nya, akan  menjadi lebih sehat secara ruhani maupun jasmani ? 
Hal ini adalah karena mereka berperilaku sesuai dengan tujuan penciptaan mereka. Filosofi hidup dan sistem/tatanan hidup yang tidak selaras dengan penciptaan manusia selalu mengarah pada penderitaan atau tidak bahagia.
Dunia medis modern pada saat ini, sedang menuju pemahaman dan pembenaran akan hal itu. Patrick Glynn mengatakan dalam suatu kesempatan forum ilmiah nya:  "Penelitian ilmiah di bidang psikologi selama lebih dari 24 tahun silam telah menunjukkan bahwa, ... keyakinan agama adalah satu di antara sejumlah kaitan paling serasi dari keseluruhan kesehatan jiwa dan kebahagiaan."
Tunggu apa lagi.. mari kita kembali mensyukuri nikmat iman dan islam dengan selalu menggali potensi hakikat hidup yang telah di tuntun kan oleh agama. Tiada lah merugi bagi orang-orang beriman. 
Jazakumullahu khairan katsiir.
Wasalam. 
(Artikel disadur dari Harun Yahya)

Jumat, 17 September 2010

Mu'jizat Membelah Bulan [1]

Mu'jizat Membelah Bulan . [Kisah Nabi Muhammad saw ; Mu'jizat Membelah Bulan . ]

Salah satu mu'jizat Nabi Muhammad saw adalah ketika Baginda Nabi Muhammad saw ditantang untuk menunjukkan kenabian dan kerasulan Beliau. Sehingga turunnya surah Al Qamar.

اقتربت الساعة وانشق القمر، وإن يروا آية يعرضوا ويقولوا سحر مستمر، وكذبوا واتبعوا أهوائهم، وكل أمر مستقر …

"Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan.

Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mukjizat),  mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”. Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya………"

--------------
Dalam Hadist riwayat Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab-kitab hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah saw melakukan hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir Quraisy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail.
Mereka berkata, “ Ya Muhammad seandainya engkau benar seorang Nabi, maka belahlah bulan itu menjadi dua.”
  • [Dalam Hikayat Nur Muhammad dan Nabi Bercukur dan Nabi Wafat, memang ada diceritakan mengenai kisah bulan terbelah ini, pada BAGIAN KEDUA dari tiga bagian yang ada, yaitu: Hikayat Nabi Bercukur yaitu menceritakan mukjizat Nabi Muhammad saw ; kisah bulan terbelah.]
  • Di negeri seberang Malaysia, hikayat ini telah diterjemahkan ke dalam rumi dengan tajuk Bunga Rampai Sastera Melayu Warisan Islam terbitan Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP)
Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah. Suatu hari, sekumpulan Pembesar Quraisy itu datang menemui Muhammad saw, di antara mereka termasuk Al Walid Al Mughirah, Abu Jahal Hisham, Al As Wail, Al Aswad Muthalib, An Nadhru Al Harith. Mereka adalah termasuk orang-orang kafir Quraisy. Dengan nada mengejek/ mengolok-olok, mereka berkata, "Wahai Muhammad, Jika kamu seorang Yang Benar (seorang nabi yang diutuskan oleh Allah) , belahkan bulan yang sedang mengambang penuh pada malam ini menjadi dua bagian".
"Adakah jika permintaan ini dipenuhi, kalian berjanji untuk menerima dakwahku dan kita semua bersama-sama menyembah Allah, tuhan yang satu?" jawab Muhammad saw pula. Pembesar-pembesar itu pun menganggukkan kepala tanda bersetuju terhadap syarat yang Rasulullah berikan.
Lalu baginda pun berdoa dan memohon kepada Allah untuk membelah bulan sebagai perkara yang luar biasa untuk dijadikan tanda dan bukti kekuasaan Allah Yang Maha Tinggi.
Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agarmenolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad saw agar mengarahkan telunjuknyake bulan.
Kemudian Rasulullah punmengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulat itu dengansebenar-benarnya. Separuh boleh dilihat di sebalik gunung di sebelah kiri dan separuh atau sebahagian bulan lagi dapat disaksikan berada pada sebalik gunung di sebelah kanan dengan keadaan masih bercahaya. Bulan tidak lagi berbentuk bulat sebagaimana lazimnya!
Mereka yang menyaksikan dalam antara percaya dengan tidak, hampir-hampir tidak mendengar apabila baginda berkata; "Saksikanlah kejadian ini iaitu sebagai bukti kebenaran mukjizat yang dikurniakan Allah dan risalah kenabian yang Allah amanahkan kepadaku,"Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!”
Namun dari para ahli mengatakan bahwa sihir hampir sama dengan sulap, sehingga dapat dikatakan/ dan bahkan telah diketahui masyarakat pada masa itu bahwa benar sihir yang dapat saja “menyihir” orang yang ada disampingnya, tetapi tidak akan bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu.
Mereka (orang-orang Quraisy) pun kemudian menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Lalu mereka bergegas menuju batas kota Mekkah guna menantiorang yang baru pulang dari perjalanan dan akan menanyakan perihal tersebut.
Ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah,maka orang-orang kafir Quraisy itu pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?”
Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dansaling menjauhmasing-masingnya kemudian bersatu kembali…!!!”
Denganpernyataan para musyafir tersebut, lalu sebagian dari mereka pun beriman, dansebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkanayat-Nya:
”Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telahterbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkarlagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusanbenar-benar telah tetap …” dan seterusnya surat Al-Qamar.
Rasulullah saw berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah (saw) berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah (saw) memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.”
Demikian lah mu'jizat yang Allah SWT berikan kepada Baginda Rasulullah saw. Dan setelah berabad-abad lamanya menjadikan pertentangan perihal tersebut, maka Allah SWT kembali menunjukkan kepada manusia akan kebenaran Muhammad, Rasulullah saw. Pada tahun 1969, dengan sebuah pesawat roket Apollo 10 dan dilanjutkan Apollo 11 untuk misi pemberangkatan manusia ke luar angkasa dalam rangka penjelajahan ilmu pengetahuan. Mereka telah menemukan bukti yang di sinyalir bahwa "bulan pernah terbelah dan bersatu kembali". Benarkah demikian dan benarkah misi tersebut menemukan bukti tersebut? Allahu 'alam. Nantikan tulisan artikel Maroja berikutnya.

Tulisan ini disadur dari berbagai sumber.


Selasa, 07 September 2010

6 Perkara Pokok Yang Diajarkan Imam Ghazali

Imam Ghazali mengajarkan 6 perkara pokok dalam hidup.

Suatu hari Imam Ghazali bertanya pada muridnya.
"Tahukah kalian, apa yang paling Dekat di dunia ini ?"
Ada yang menjawab Orangtua, Ibu, anak dan sebagainya.
Lalu beliau menjawab:
"Semua benar, tetapi yang paling benar adalah MAUT"
Lalu beliau bertanya lagi:
"Tahukah kalian, apa yang paling Jauh didunia ini ?"
Ada yang menjawab ujung timur, ujung barat, bintang-bulan, matahari.
Lalu beliau menjawab:
"Semua itu juga benar, tetapi yang paling benar adalah MASA LALU"
 Lalu beliau bertanya lagi:
"Tahukah kalian, apa yang paling Besar didunia ini ?"
Ada yang menjawab gunung, bumi, matahari dan sebagainya.
Lalu beliau menjawab:
"Semua itu juga benar, tetapi yang paling benar adalah NAFSU"
Lalu beliau bertanya lagi:
"Tahukah kalian, apa yang paling Berat didunia ini ?"
Ada yang menjawab batu, besi, dan sebagainya.
Lalu beliau menjawab:
"Semua itu juga benar, tetapi yang paling benar adalah AMANAH"
Lalu beliau bertanya lagi:
"Tahukah kalian, apa yang paling Ringan didunia ini ?"
Ada yang menjawab kapas, angin dan sebagainya.
Lalu beliau menjawab:
"Semua itu juga benar, tetapi yang paling benar adalah MENINGGALKAN SHALAT"
Lalu beliau bertanya lagi:
"Tahukah kalian, apa yang paling Tajam didunia ini ?"
Ada yang menjawab pedang, pisau, sembilu, dan sebagainya.
Lalu beliau menjawab:
"Semua itu juga benar, tetapi yang paling benar adalah LIDAH"
Hakikat ajaran Imam Ghazal
  • 1. Mempersiapkan diri karena maut sangat dekat;
  • 2. Memelihara amaliyah sehari-hari dengan hal-hal yang baik dan mashlahat.
  • 3. Mengendalikan diri agar nafsu tak menguasai akal dan pikiran ;
  • 4. Maka laksanakanlah amanah sebaik-baiknya agar tidak termasuk golongan orang yang khianat;
  • 5. Memelihara shalat karena shalat adalah cermin taqwa;
  • 6.Memelihara lidahmu, karena lidah yang suka berkata kotor dan menggunjing aib orang lain akan melukai orang lain merusak amal ibadah.