Senin, 06 Februari 2012

Menetapkan Tanggal 1 Syawal Hijriyah.

Dasar Syar'i :

“Berpuasalah kamu dengan melihat hilal dan berhentilah berpuasa karena melihat hilal”.







Wujudul Hilal 

Wujudul Hilal adalah kriteria penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah dengan menggunakan dua prinsip: 
Metode Ijtimak.
Ijtimak (konjungsi) telah terjadi sebelum Matahari terbenam (ijtima’ qablal ghurub), dan Bulan terbenam setelah Matahari terbenam (moonset after sunset); maka pada petang hari tersebut dinyatakan sebagai awal bulan (kalender) Hijriyah, tanpa melihat berapapun sudut ketinggian (altitude) Bulan pada saat Matahari terbenam. (wikipedia)

  • Kriteria ini di Indonesia digunakan oleh Muhammadiyah dan Persia dalam penentuan awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha untuk tahun-tahun yang akan datang. Sejak Tahun 2000, Persia sudah tidak menggunakan kriteria wujudul-hilal, tetapi menggunakan metode Imkanur-rukyat. 
Metode Imkanur Rukyat.

Metode Imkanur Rukyat. Hisab Wujudul Hilal bukan untuk menentukan atau memperkirakan perihal hilal tersebut, apakah memungkinkan atau tidak mungkin untuk melihat hilal. Namun demikian, Hisab Wujudul Hilal dapat dijadikan dasar penetapan awal Bulan Hijriyah sekaligus penentuan masuknya bulan  dalam kalender baru (Tahun Baru). 

  • Dasar konsideransi adalah dalam QS. Al An-am: 96, dan QS. Ar Rahman: 5, serta penafsiran astronomis atas QS. Yasin: 36-40.


Rukyah Global 

Ada kriteria lain yaitu Rukyah Global. Pada gambar 1 terlihat ada bagian kecil disebelah selatan Afrika dan wilayah selatan Amerika berwarna orange, artinya ada bagian bumi yg bisa melihat hilal dengan tanpa alat. Ini yg disebut kriteria ‘hilal global‘.
Menurut kriteria ini, dimanapun hilal terlihat dimuka bumi ini semestinya berlaku global. Dan sudah saatnya mecukupkan puasa untuk masuk 1 Syawwal.

Dan pada tanggal 29 Agustus sudah ada bagian bumi yang dapat melihat hilal dengan mata tanpa alat. Disebabkan perbedaan posisi geografis yang tidak  sama, maka kriteria yang digunakan pun berbeda. Pada Gambar 1 tersebut berlaku untuk daerah 60° Lintang Utara sampai 60° Lintang Selatan. Saat ini, sebagian besar ulama sudah tidak menggunakan rukyah, karena pada tanggal 29 sudah ada daerah dibumi yang dapat menyaksikan hilal.
Rasulullah saw pernah mencontohkan, suatu saat ada sekelompok umat yang tempatnya jauh dari posisi Nabi waktu itu menyatakan melihat hilal. Setelah nabi mendengarnya Beliau menyatakan pernyataan itu sudah sah. Kalau saja saat ini kita bisa “mendengar” ada sekelompok kaum yang sudah menyatakan melihat hilal, apakah seluruh dunia bisa “bersama-sama” berlebaran ?


Penetapan Tanggal 1 Syawwal 1432 H - (Tahun 2011 Masehi).

Memang perintah puasa itu menggunakan penanggalan bulan, namun penentuan waktu berbuka puasa dan waktu sholat dengan indikator waktu menggunakan posisi matahari.Sebagaimana disyariatkan dalam ayat  diatas bahwa manusia wajib berpikir. Sudah lebih dari 14 abad kita masih diliput perbedaan mengenai hal tersebut.
“Taatlah kamu kepada Allah dan Rasulmu dan Pemimpinmu”
Kita sebagai orang yang awam tidaklah salah untuk sekadar mengerti tentang hal yang menyebabkan perbedaan penetapan tanggal 1 Syawal.



Gambar 1 : 29 August 2011



Gambar 2 : 30 August 2011

Keterangan gambar:
  • A = q> 0,216 ----- mudah terlihat dengan mata telanjang 
  • B = -0,014<q<terlihat dengan mata telanjang 0,216 ----- bawah kondisi atmosfer yang sempurna 
  • C = -0,160<q<-0,014 ----- mungkin perlu optik untuk menemukan bulan sabit sebelum dapat dilihat dengan mata telanjang 
  • D = -0,232<q<-0,160 ----- hanya dapat dilihat dengan teropong atau teleskop (kecil) konvensional 
  • E = -0,293<q<-0,232 di bawah batas normal ----- deteksi dengan teleskop (kecil) konvensional 
  • F = q<di bawah batas Danjon (8 °) -0,293 ----- tidak terlihat dengan teleskop (besar) konvensional, 
--------------------------------------------------
Analisa:
  • Perhitungan pada tanggal 29 Agustus 2011 diseluruh daerah Indonesia termasuk di jazirah Arab nampak sulit untuk bisa melihat hilal (bulan). Namun Saudi Arab dalam hal ini tidak mementingkan rukyah dengan alasan bahwa pada thari itu sudah ada daerah dibumi yang dapat menyaksikan hilal. Menurut perhitungan dan bukan pengamatan.
  • Sedangkan pada tanggal 30 Agustus 2011 sore, sudah dapat dipastikan bahwa sebagian besar wilayah di bumi bisa melihat hilal (berwarna orange). Alasan Muhammadiyah menggunakan tanggal 30 Agustus 2011 sebagai tanggal 1 Syawal adalah kriteria Wujudul Hilal.

--------------------------------------------------

Hikmah Perbedaan

Masa lebaran di Indonesia jadi lebih lama menjadi 2-3 hari. Ini akan memberikan waktu lebih leluasa untuk bersilatturahim.             


Ummat menjadi lebih pandai dari pada sekadar mengikuti  alim ulama dan amir (pemerintah) sehingga mengikuti tuntunan secara bijak dan arif.             

Betul tidak? 
Semoga bermanfaat.
Wasalam.