Minggu, 19 Agustus 2012

3 Amalan Pasca Ramadhan.

"Jika mereka (termasuk orang) yang diterima amalan puasanya, maka apa yang mereka perbuat bukanlah mencerminkan rasa syukur. Dan jika mereka (termasuk orang) yang ditolak amalan puasanya, maka apa yang mereka perbuat bukanlah cermin orang yang khawatir".

Itulah kalimat yang terucap dari seorang ulama zuhud Makkah, Wuhaib bin Al Ward pernah bertemu dengan sekelompok orang yang mengumbar tawa bahagia di hari raya (idul fitri). 
Dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Hibban (dalam As Shahih), Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barang siapa mendapati (bulan) Ramadhan, namun ia tidak memperoleh ampunan, maka ia akan masuk neraka dan Allah menjauhi (dari rahmatNya)"
Dalam riwayat  Ali bin Abi Thalib Radliyallaahu Anhu bahwa Rasulullaahu SAW menyeru kepada shahabat, "Wahai, siapa yang diterima amalannya di bulan ini hingga kita memberi selamat kepadanya dan siapa yang tertolak amalannya hingga kita menyampaikan duka cita". 
Diperkuat riwayat dari Ibnu Mas'ud diakhir bulan Ramadhan, Rasulullaahu SAW menyeru : "Wahai, siapa yang diterima amalannya di bulan ini hingga kita memberi (ucapan) selamat kepadanya dan siapa yang tertolak amalannya hingga kita menyampaikan duka cita. Wahai mereka yang diterima, Selamat atas kalian. Wahai mereka yang tertolak, Allah telah menetapkan kepada kalian (berupa) musibah".
Atas kekhawatiran tersebut diatas, pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, beliau menuliskan surat kepada seluruh wilayah kekuasaannya agar umat Islam menutup Ramadhan dengan Istighfar, bershadaqah, dan membayar zakat fitrah.  
Karena sesungguhnya, shadaqah dan zakat fitrah dapat mensucikan orang Islam yang berpuasa dari perbuatan tercela, sedangkan istighfar dapat membenahi puasa dari hal-hal yang bersifat merusak. 
Hal senada disampaikan oleh Ibnu Al Munkadar  "Puasa adalah perisai dari api neraka selama ia belum terbakar, dan perkataan buruk adalah pembakar perisai tersebut". Dan Ibnu Dinar menyampaikan bahwa baginya ketakutan (khawatir) tidak diterimanya sebuah amal adalah lebih berat daripada menjalankan amal ibadah itu sendiri.
"Taqobballaahu Minna Wa Minkum "
artinya : "Semoga Allah menerima ibadah kami dan ibadah kalian"

Ucapan diatas, oleh para ulama disyariatkan sebagai doa yang layak dan patut diucapkan ketika umat saling bertemu di hari raya idul fitri, dan hal ini bukan sekadar ungkapan harapan namun merupakan doa yang tulus.
amalan lanjutan sepeninggalnya Bulan Ramadhan yang sebaiknya kita laksanakan antara lain:
  1. TETAP MENJAGA SHALAT WAJIB 5 WAKTU DAN SHALAT JAMA'AH;
  2. MEMPERBANYAK PUASA SUNNAH;
  3. BERPUASA 6 HARI DI BULAN SYAWAL;