Sabtu, 18 September 2010

Zikir Adalah "Tombo Ati "



Antara Ibadah dan Obat hati !
Satu lagi bukti kebesaran Illahi tentang hikmah ber zikir kepada Allah atau zikrullah.
Sebuah rahasia  alam telah kembali dimunculkan kepermukaan pemikiran nalar manusia dan khususnya dalam dunia kedokteran/ medis. yang dinyatakan dalam Al Qur'an dengan kalimat ini: 
        
13:28








 "...Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." 
(QS. Ar Ra’d, 13:28).  
 Benarkah zikir kepada Allah SWT adalah bukan sekadar ibadah hablum minallahu. Namun zikir kepada Allah SWT juga merupakan sarana tombo ati (obat hati). ?
The American National Health Research Center [Pusat Penelitian Kesehatan Nasional Amerika] dalam suatu penelitian kesehatan yang memperbandingan antara orang Amerika yang taat dan yang tidak taat beragama telah menunjukkan hasil yang sangat mengejutkan. Penelitian tersebut  oleh David B Larson dan timnya.
Sebagai contoh, dibandingkan mereka yang sedikit atau tidak memiliki keyakinan agama, orang yang taat beragama menderita penyakit jantung 60% lebih sedikit, tingkat bunuh diri 100% lebih rendah, menderita tekanan darah tinggi dengan tingkat yang jauh lebih rendah, dan angka perbandingan ini mencapai 7:1 di antara para perokok. 
Ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain. 
Dalam kajian ilmiah yang dipopulerkan/dipelopori oleh International Journal of Psychiatry in Medicine (IJPM) , yaitu salah satu sumber ilmiah penting di dunia kedokteran, menghasilkan kesimpulan bahwa orang yang mengaku dirinya tidak berkeyakinan agama menjadi lebih sering sakit dan mempunyai masa hidup lebih pendek. 
Menurut hasil penelitian IJPM tersebut, mereka yang tidak beragama berpeluang dua kali lebih besar menderita penyakit usus-lambung daripada mereka yang beragama, dan tingkat kematian mereka akibat penyakit pernapasan 66% lebih tinggi daripada mereka yang beragama. 
Mengejutkan. Para pakar psikologi yang sekuler justru cenderung merujuk angka-angka serupa sebagai "dampak kejiwaan". Ini berarti bahwa keyakinan agama meningkatkan semangat orang, dan hal ini berpengaruh baik pada kesehatan. Penjelasan ini mungkin sungguh beralasan, namun sebuah kesimpulan yang lebih mengejutkan muncul ketika orang-orang tersebut diperiksa. Keimanan kepada Allah jauh lebih kuat daripada pengaruh kejiwaan apa pun. Penelitian yang mencakup banyak segi tentang hubungan antara keyakinan agama dan kesehatan jasmani yang dilakukan oleh Dr. Herbert Benson dari Fakultas Kedokteran Harvard telah menghasilkan kesimpulan yang mencengangkan di bidang ini. Walaupun bukan seorang yang beragama, Dr. Benson telah menyimpulkan bahwa ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain. Benson menyatakan, dia telah menyimpulkan bahwa tidak ada keimanan yang dapat memberikan banyak kedamaian jiwa sebagaimana keimanan kepada Allah. 
Apa yang mendasari adanya hubungan antara keimanan dan jiwa raga manusia ini? Kesimpulan yang dicapai oleh sang peneliti sekuler Benson adalah, dalam kata-katanya sendiri, bahwa jasmani dan ruhani manusia telah dikendalikan untuk percaya kepada Allah. 
Mengapa orang-orang yang beriman kepada Allah, dan kemudian berdoa penuh harap kepada-Nya, akan  menjadi lebih sehat secara ruhani maupun jasmani ? 
Hal ini adalah karena mereka berperilaku sesuai dengan tujuan penciptaan mereka. Filosofi hidup dan sistem/tatanan hidup yang tidak selaras dengan penciptaan manusia selalu mengarah pada penderitaan atau tidak bahagia.
Dunia medis modern pada saat ini, sedang menuju pemahaman dan pembenaran akan hal itu. Patrick Glynn mengatakan dalam suatu kesempatan forum ilmiah nya:  "Penelitian ilmiah di bidang psikologi selama lebih dari 24 tahun silam telah menunjukkan bahwa, ... keyakinan agama adalah satu di antara sejumlah kaitan paling serasi dari keseluruhan kesehatan jiwa dan kebahagiaan."
Tunggu apa lagi.. mari kita kembali mensyukuri nikmat iman dan islam dengan selalu menggali potensi hakikat hidup yang telah di tuntun kan oleh agama. Tiada lah merugi bagi orang-orang beriman. 
Jazakumullahu khairan katsiir.
Wasalam. 
(Artikel disadur dari Harun Yahya)

Tidak ada komentar: