Senin, 01 November 2010

Muhasabah, awal langkah bijak seorang mukmin.

Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) : 
"Janganlah kita senang mencemooh atau mencela aib orang lain. pada hakikatnya kita nampak baik dimata orang lain adalah karena Allah masih sayang dan menutup aib kita" 

          Kadang dan bahkan mungkin seringkali kita suka melakukan menilai baik-buruk, salah-benar perbuatan orang lain dengan kurang bijak dan melupakan, bahwasanya kitapun tak lepas dari kesalahan, keburukan perbuatan yang disadari ataupun tidak pasti akan terjadi. Kuman diseberang lautan sangat tampak, tapi gajah di pelupuk mata tak nampak. Mungkin itu pepatah yang sesuai untuk perihal tersebut.
Instropeksi merupakan sarana manusia guna mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya. Karena mustahil kita akan mampu membuang kekurangan yang ada pada diri kita, jika buta terhadap kekurangan atau cacat yang ada dalam diri kita sendiri.
          Dalam mengerjakan suatu amal, sebaiknya seorang Mukmin memikirkan dan menimbang-nimbang, apakah ia mampu melaksanakannya atau tidak. Melakukannya haruslah didasarkan karena Allah semata-mata. Jika seorang mukmin lalai akan tugasnya sebagai hamba Allah, maka hendaknya memperbanyak zikir dan merenung khusyu' kepada Allah atas seluruh seluruh amal yang akan dikerjakan dikemudian hari.
           Manfaat lain dari muhasabah adalah dalam rangka memurnikan/membersihkan diri dari ujub dan riya'. Mukmin menjadi mudah untuk membentuk ketaatannya. Dan dengan menyadari kekurangan yang ada pada diri mukmin, seorang mukmin akan selalu berusaha menjadi baik dihadapan Allah. 
Jika kesadaran akan kekurangannya terbentuk dalam hati seorang mukmin, maka ia senantiasa berprinsip bahwa keselamatan hanya dapat dicapai dengan mengharap ampunan, maghfirah dan rahmat Allah semata.
إِنَّ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ إِذَا مَسَّہُمۡ طَـٰٓٮِٕفٌ۬ مِّنَ ٱلشَّيۡطَـٰنِ تَذَڪَّرُواْ فَإِذَا هُم مُّبۡصِرُونَ
"Sesungguhnya orang-orang bertaqwa, bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah (zikrullah) maka seketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya" . QS. A'raf (7): 201.
  • Sebagai seorang mukmin, maka kita selayaknya sadar bahwa seluruh anggota tubuh kita akan dimintai pertanggungjawaban pada saatnya nanti. Mata, Telinga, Tangan dan Kaki semua melakukan kesaksiannya dihadapan "pengadilan Allah". HR.Imam Ahmad dalam kitabnya " az-Zuhd " menambahkan satur meriwayatkan dari Umar bin Khattab.
  • "Orang yang cerdik adalah orang yang pandai mengevaluasi jiwanya dan beramal untuk kepentingan hidup sesudah mati. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang menjadikan jiwanyamengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan kepada (pahala) Allah (tanpa berbuat apa-apa)."  (Hadits Riwayat Imam Ahmad)
  • "Instropeksi lah dirimu sebelum kamu dievaluasi Allah SWT, dan Timbanglah amal (perbuatan-mu) sebelum (amal) kamu ditimbang. Karena Allah akan lebih ringan menghisabmu di hari esok jika kamu mengevaluasi dirimu sekarang. Berhiaslah dengan amal shaleh untuk persiapan dihari pertunjukan (amal) yang paling besar. Pada hari itu (amal) kalian akan ditunjukkan. Tidak ada satupun hal samar yang tak diketahui"   (HR. Ahmad).
  • Menurut Ibnu Qayyim al-Jauzy, salah satu kelompok Ulama Salaf, bahwa muhasabah / instropeksi digolongkan dalam dua, yaitu Pertama , Muhasabah yang dilakukan sebelum beramal. Kedua, Muhasabah yang dilakukan setelah beramal.   ...(Kiat Menjadi Hamba Pilihan, Ibnu Qayyim al-Jauzy )
  • Senada dengan Ibnu Qayyim, hadis nabi riwayat Muslim, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, makan hendaklah ia berkata baik atau diam saja".
  • An-Nawawi, ulama asal Damaskus juga meriwayatkan yang senada, : "Jika dia (mukmin) akan berkata , dan perkataannya baik, mendatangkan pahala, baik hukumnya Wajib ataupun Sunnah- hendaklah ia mengutarakannya. Tapi, jika perkataannya itu tidak baik, hendaklah ia menahan perkataannya, tidak peduli perkataannya itu makruh, haram serta mubah.
           Sebagai contoh: Rasulullah pernah merasa ragu ketika akan memutuskan peperangan. Rasulullah menahan diri untuk berjihad ketika itu, hingga pada akhirnya ada banyak pertolongan.
          Untuk itu, Sahabat Maroja.. marilah kita senantiasa memperbaiki akhlak dengan ber muhasabah sebagai salah satu media awal sebelum kita bersosialisasi dengan orang lain sehingga apapun yang hendak kita perbuat selalu dalam bimbingan Allah swt. InsyaAllah.
Salam.

3 komentar:

tulus45 mengatakan...

Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) :

"Janganlah kita senang mencemooh atau mencela aib orang lain. pada hakikatnya kita nampak baik dimata orang lain adalah karena Allah masih sayang dan menutup aib kita"

dakwah aa gym yang anda kutip ini, judul dakwah beliauy apa ya ???

tolong share-nya

tulus45 mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
tulus45 mengatakan...

tolong di informasikan ke tulusbudianto@gmail.com

thank's