Senin, 08 November 2010

Pedoman Islam

 Hai, Sobat MAROJA !
"PEDOMAN ISLAM"

Ketika kita menyatakan Islam sebagai agama yang benar dan menganut keyakinan Islam, maka kita harus mengerti apa yang menjadi dasar pedoman islam untuk kita melaksanakan tuntunan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika Rasulullah saw mengurus Mu'adz bin Jabal untuk siar Islam ke Yaman, Baginda Rasulullah saw bertanya sesuatu kepada Mu'adz.
  • Rasulullah saw   :    "Yaa Muadz, Dengan berpedoman apa engkau memutuskan segala sesuatu ?"
  • Mu'adz                 :    "Dengan Kitabullah, Ya Rasul"
  • Rasulullah saw    :    "Bagaimana bila tidak terdapat didalam al Qur'an?"
  • Mu'adz                 :    "Dengan Sunnahmu , Ya Rasul"
  • Rasulullah saw    :    "Kalau dalam Sunnah tidak ada?"
  • Mu'adz                 :    "Saya ber-ijtihad dengan pikiran saya"
  • Rasulullah saw    :    "Maha Suci Allah yang telah memberikan bimbingan kepada Utusan Rasul-Nya, dengan satu sikap yang disetujui Rasul-Nya".   Sabda Rasulullah (H.R.Abu Dawud dan Turmudzi).
Dari peristiwa tersebut, kemudian diambillah kesimpulan tentang Nilai dan Sumber Nilai Islam (Pedoman Islam) yaitu al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijtihad.
Penggunaan ketiga sumber pedoman Islam tersebut hendaknya diprioritaskan dari yang pertama, kemudian kedua dan kemudian yang ketiga.
Konsekuensi dari hal ini adalah bahwa bila dalam konteks suatu perkara dijumpai nampak bertentangan satu dengan yang lainnya, maka hendaknya dipilih al-Qur'an terlebih dahulu kemudian kedua al-Hadits. Al Qur'an dan as Sunnah/al Hadits sama-sama sebagai sumber hukum Islam.
Yang perlu dicatat dan diperhatikan adalah: bahwa sekalipun ketiga-tiganya adalah sumber nilai Islam, akan tetapi antara satu dengan yang lainnya mempunyai tingkatan kualitas dan bobot yang berbeda dan mempunyai pengaruh hukum yang berbeda pula.

Sumber Hukum Islam.
Meskipun al Qur'an dan as Sunnah/al Hadits sama-sama sebagai sumber hukum Islam, namun diantara keduanya terdapat perbedaan yang cukup prinsip. Perbedaan tersebut antara lain :
  1. Al Qur'an, nilai kebenarannya adalah Qath'i (absolut) dan al Hadits adalah Zhanni .  ---- (kecuali Hadits Mutawatir);
  2. Seluruh ayat al Qur'an mutlak sebagai pedoman hidup. Tetapi tidak semua al Hadits harus menjadikan pedoman hidup. Hal ini disebabkan ada golongan Hadits, ada sunnah Tasyri' dan ada sunnah yang Ghairu Tasyri' , selain itu adapula hadits yang dhaif dan sebagainya;
  3. Al Qur'an sudah pasti otentik lafazh dan maknanya, sedangkan Hadits tidak demikian adanya;
  4. Apabila dalam al Quran terdapat ayat-ayat yang membicarakan masalah aqidah maupun hal yang bersifat ghaib, maka setiap Muslim wajib mengimaninya. Tetapi tidak demikian dengan al Hadits bila terdapat ungkapan mengenai hal-hal tersebut, ada yang wajib diimani dan ada pula yang tidak wajib diimani.
Kontributor : PutriAyu
Sumber : Drs. Miftah Faridl, Pokok-Pokok Ajaran Islam, 1980, Pustaka.

Tidak ada komentar: